Sabtu, 16 Februari 2019

Rindu Yang Di Paksa Tuntas

             Kepada waktu yang pernah menyuguhkan temu , aku berterima kasih telah di beri ruang untuk terciptanya rindu . Waktu telah sekian lama merangkak maju . Namun ingatanku masih berlari mundur ke arahmu.
            senyummu indah ,”  katamu waktu itu .
            “ jangan tersenyum , kamu terlalu sempurna .nanti aku tidak bisa lupa . ”
Dulu , kita bagai dua ekor burung yang saling cinta . Berjalan berdampingan , terbang bergandeng tangan atau menikmati senja dengan menatap sunset bersama . Lalu kini jarak telah membawa kita jauh berjalan bertolak belakang dan saling meninggalkan. Apa kamu tidak pernah mencari senyumku , seperti aku yang selalu berharap menemukan tatapan teduhmu?
            Pada suatu masa dimana kita saling merangkai cita-cita bersama , kita duduk di bawah pohon rindang sembari bercengkarama.
            “ Kalau aku ingin punya anak tujuh ,” katamu .
Aku tertawa melihat angan-angan kita yang lepas . Seperti hanya terbang dengan bebas.
            Waktu demi waktu telah berlalu . Tanpa terasa delapan tahun sudah kita bersama . Sungguh penuh suka duka , tangis tawa yang mengisi hari-hari kita . Kenangan demi kenangan kita rajut bersama . Seolah percaya bahwa dunia hanya milik kita berdua . Tiba masa dimana jarak telah mengambil alih langkah kita . Kau memilih pergi , dengan dia yang kau kata lebih kamu cinta . Dengan dia yang kau kira lebih bisa merasakan cinta. Aku terduduk , terkulai lemas . Lalu kamu kira delapan tahun ini apa?
            Aku mengejarmu untuk waktu yang lama . Berharap bahwa semua akan  baik-baik saja. Berharap bahwa ini hanya candaan semata . Namun setelah jatuh bangun aku mengejar , kau semakin jauh menghindar . Lambat laun aku mulai sadar , bahwa aku telah lumpuh dan tak kuasa lagi mengejar . Tuhan , aku lemah. Aku benar-benar tertinggal.
      * * *
            Sudah bertahun lamanya kita hidup tanpa jumpa . Aku mengobati kelumpuhanku yang mengidap sekian lama . Setiap hari menjelang senja aku selalu datang di tempat terakhir kali kita berjumpa. Berharap aku bisa melihatmu untuk terakhir kalinya , sebelum aku benar-benar melepaskan semuanya. Lalu tanpa sengaja aku melihatmu di kafetaria . Yang membuatmu tak malu mengajak bertegur sapa. Tuhan , aku benar-benar rindu dia.
            “ Hay , apa kabar? ”
            Satu kata darimu , namun mampu membuatku kembali rapuh . Aku menguatkan diriku yang mulai gemetar di hadapanmu . Aku tidak ingin kembali lumpuh. Aku tersenyum padanya , keadaanku baik-baik saja .
            “ Senyummu masih yang paling sempurna . Aku akan iri kepada siapa kelak yang akan memiliki senyum itu seutuhnya .” Katamu seperti biasanya. Aku tidak minat berlama-lama berhadapan dengan orang yang membuatku hancur tak bersisa . Aku memutuskan pergi . Aku tak sekuat itu untuk menatap lekat teduh matamu . Aku rindu , namun benci . Aku cinta , namun sudah tak ingin memiliki.
            Kau mengejarku , memelukku , melepaskan segala kerinduanmu . Aku menangis tersedu dalam dekapmu .
            “ Tidak ada yang lebih baik darimu , hanya kau yang pantas untuk dicintai . Maaf , aku takut kehilanganmu .”
            Aku terdiam . Ku pandangi teduh mata orang yang benar kucinta . “ Kau yang tak pantas kucintai kembali . Kisah kita telah usai . Jangan coba untuk kembali memulai , setelah apa yang sudah kau lerai . ” Aku memaafkannya , tapi aku tidak pernah lupa .
            Meninggalkanmu sendiri mematung . Mungkin kau terkejut dengan keberanianku melepasmu . Lega telah menyelesaikan rinduku . Aku percaya semua akan baik-baik saja.

* * *
            Aku percaya hari esok akan lebih cerah . Sesaat setelah kau pergi , aku benar-benar sendiri . Rindu yang selalu kupaksa tuntas , kini telah usai dan bergerak lepas . Kau tetap terbaik di hatiku . Semesta hanya mengambilmu dari genggamanku , namun tidak dari hatiku. Jarak pandangku tak lagi mampu menangkap sosokmu , namun senyummu tetap ku temukan pada kenangan yang tertata rapi dalam ingatan . Semua akan baik-baik saja . Dengan atau tanpaku kau harus tetap bahagia .


                                                                                                            Kekasihmu , Leora Jun

0 komentar:

Posting Komentar

 
Free Website TemplatesFreethemes4all.comFree CSS TemplatesFree Joomla TemplatesFree Blogger TemplatesFree Wordpress ThemesFree Wordpress Themes TemplatesFree CSS Templates dreamweaverSEO Design